Kamis, 13 Januari 2011


TUGAS  KEPERAWATAN JIWA
PENYAKIT KRONIS









Di Susun OLeh :

KELOMPOK
§  Fahrur Rosyidin
§  Nina M
§  Lisnawati
§  Sada Ukur
§  Sri Rahayu
§  Elsa


STIKes MITRA BUNDA PERSADA BATAM
PRODI D III KEPERAWATAN
2009-2010

PENYAKIT KRONIS

Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidak nyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang dipengaruhinya. Untuk menyembuhkan penyakit, orang-orang biasa berkonsultasi dengan seorang dokter.
Patologi adalah pelajaran tentang penyakit. Subyek pengklasifikasian sistimatik penyakit disebut nosologi. Badan pengetahuan yang lebih luas tentang penyakit adalah kedokteran
Penyakit menular
Penyakit yang disebabkan oleh kuman yang menjangkiti tubuh manusia. Kuman dapat berupa virus, bakteri, amuba, atau jamur.
Penyakit Tidak Menular
Penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan karena adanya problem fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Penyakit-penyakit tersebut contohnya ialah; batuk, sariawan, sakit perut, dan sebagainya.
Penyakit Kronis
Penyakit yang berlangsung sangat lama. Beberapa penyakit kronis yang sering menyebabkan kematian kepada si penderitanya antara lain:
* AIDS
* Serangan jantung
* Kanker
Kronis Penyakit Dan Konsep Of Uncertainty

Berurusan dengan penyakit kronis tidak mudah, terutama karena ketidakpastian yang terlibat dalam penyakit. Beberapa jenis penyakit kronis mungkin sedikit ringan sementara yang lain bisa berat dan mengancam nyawa. Bagi mereka yang terkena penyakit kronis, setiap hari adalah hari yang sulit baru, terutama jika penyakit mereka melibatkan beberapa jenis rasa sakit yang berulang.
Selain itu, pasien penyakit kronis yang terus-menerus obat-obatan, yang dapat mengakibatkan efek samping terlalu banyak dan perubahan gaya hidup. Meskipun beberapa perubahan gaya hidup mungkin sangat kecil dan tidak melibatkan orang lain, sementara beberapa perubahan gaya hidup dapat menyebabkan hilangnya kebebasan, dari semacam hobi dan dalam beberapa kasus bahkan kehilangan pekerjaan.
Penyakit kronis sangat tidak terduga dan hal-hal yang sangat tidak pasti karena jenis pengalaman satu pasien mungkin tidak selalu harus sama dalam kasus pasien lainnya. Tidak ada satu hal baik yang mungkin bekerja untuk melawan penyakit, tapi pada saat yang sama, sesuatu yang dapat membantu Anda mengatasi situasi yang ada adalah hal yang baik.
Penyakit kronis mungkin juga memiliki dampak psikologis di mana pasien dapat merasa tertekan, marah, frustrasi dan kesepian. Namun, ini adalah sifat-sifat yang menyebabkan seseorang menjadi lemah. Salah satu harus cukup kuat secara emosional dan dengan dukungan teman dan keluarga siap untuk melawan penyakit. Untuk ini, kita harus mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang penyakit seseorang agar mampu menghadapinya. Tapi tak peduli seberapa banyak informasi yang kita miliki, salah satu juga harus siap menghadapi sejumlah ketidakpastian juga.

Rumah Sakit Ketergantungan Pada Chronic Mental Illness
Penyakit mental kronis mengacu pada pola perilaku dalam individu dan menyebabkan penderitaan dan ketidakmampuan yang mungkin tidak menjadi bagian dari perkembangan normal. Tidak ada penyebab spesifik penyakit mental dan ini telah menjadi jauh lebih umum.
Gejala penyakit mental kronis akan mencakup delusi atau halusinasi, alkohol atau narkoba, ketakutan atau kekhawatiran berlebihan, bingung berpikir dll Karena penyakit mental dapat memperburuk tanpa perawatan yang terbaik adalah meminta nasihat dokter, bila ada gejala tertentu. Ketika dokter tersangka penyakit mental, mungkin ada tes yang berbeda dilakukan seperti pemeriksaan fisik, tes laboratorium dan evaluasi psikologis.
Namun, jika seorang pasien dirawat di rumah sakit untuk jangka waktu lama, akan ada kemungkinan rumah sakit ketergantungan. Rumah sakit ketergantungan pada pasien penyakit mental kronis timbul dari kurangnya rasa percaya diri, takut stigmatisasi sosial dan berada dalam pengaturan bahwa pasien merasa nyaman masuk Itulah mengapa dokter harus berada di rumah sakit yang mencari dependensi di pasien penyakit mental kronis dan memperlakukan itu sesuai.
Perawatan untuk penyakit mental kronis dapat diberikan di rumah atau di rumah sakit. Sebagian besar kali obat-obatan psikiatri pengobatan yang efektif untuk pasien tersebut, selain itu psikoterapi juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit mental. Meskipun psikoterapi dapat membantu mengobati pasien dalam beberapa bulan, penyakit serius mungkin memakan waktu lebih lama.
Umumnya rawat inap dari pasien penyakit mental kronis dianjurkan hanya bila pasien dapat menjadi berbahaya bagi diri sendiri atau yang lain. Tapi apakah pasien dirawat di rumah sakit atau tidak, kunci yang layak dan pengobatan dini penyakit mental kronis adalah melalui perawatan medis yang teratur. Hal ini sangat penting bagi pasien untuk mengambil obat mereka secara teratur. Terlepas dari ini, makan diet yang baik dan mendapatkan tidur yang tepat juga dapat membantu. Penting lain yang harus diingat tentang pasien dengan penyakit mental kronis adalah bahwa mereka seharusnya tidak membiarkan diri mereka terisolasi dan mereka harus melanjutkan dengan kegiatan-kegiatan normal mereka, yang pernah diperbolehkan dalam penyakit mereka.







ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN KEHILANGAN

Kehilangan merupakan suatu kondisi dimanan seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah dimiliki.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REAKSI KEHILANGAN, TERGANTUNG ;
1. Arti dari kehilangan
2. Sosial budaya
3. kepercayaan / spiritual
4. Peran seks
5. Status social ekonomi
6. kondisi fisik dan psikologi individu

KEHILANGAN DIBAGI DALAM 2 TIFE ;
1. Aktual atau nyata
Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain, misalnya amputasi, kematian orang yang sangat berarti / di cintai.
2. Persepsi
Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan, misalnya; seseorang yang berhenti bekerja / PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan kebebasannya menjadi menurun.

FAKTOR MENYEBAB KEHILANGAN:
1. Kehilangan orang yang dicintai / dihormati
Bersifat permanent ==> tidak dapat kontak personal.
2. Kehilangan kesejahteraan fisik, psikologik dan social.
3. Kehilangan objek diluar diri sendiri
4. Kehilangan karena perpisahan dengan lingkungan yang dikenal.




RENTANG RESPON KEHILANGAN


Denial-----> Anger-----> Bergaining------> Depresi------> Acceptance

1. Fase denial
a. Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataan
b. Verbalisasi;” itu tidak mungkin”, “ saya tidak percaya itu terjadi ”.
c. Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah.

2. Fase anger / marah
a. Mulai sadar akan kenyataan
b. Marah diproyeksikan pada orang lain
c. Reaksi fisik; muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal.
d. Perilaku agresif.

3. Fase bergaining / tawar- menawar.
a. Verbalisasi; “ kenapa harus terjadi pada saya ? “ kalau saja yang sakit bukan saya “ seandainya saya hati-hati “.

4. Fase depresi
a. Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa.
b. Gejala ; menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido menurun.

5. Fase acceptance
a. Pikiran pada objek yang hilang berkurang.
b. Verbalisasi ;” apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh”, “ yah, akhirnya saya harus operasi “

PENGKAJIAN
Data yang dapat dikumpulkan adalah:
a. Perasaan sedih, menangis.
b. Perasaan putus asa, kesepian
c. Mengingkari kehilangan
d. Kesulitan mengekspresikan perasaan
e. Konsentrasi menurun
f. Kemarahan yang berlebihan
g. Tidak berminat dalam berinteraksi dengan orang lain.
h. Merenungkan perasaan bersalah secara berlebihan.
i. Reaksi emosional yang lambat
j. Adanya perubahan dalam kebiasaan makan, pola tidur, tingkat aktivitas.

Dari data yang diperoleh dapat dirumuskan diagnosa keperawatan:
Gangguan hubungan interpersonal berhubungan dengan berduka disfungsional.

INTERVENSI :
Tujuan Umum;
 Klien mampu melakukan hubungan interpersonal tanpa hambatan.
Ø

Tujuan khusus;
Klien mampu;
a. Mengungkapkan perasaan berduka
b. Menjelaskan makna dari kehilangan
c. Menerima kenyataan kehilangan dengan perasaan damai.
d. Membina hubungan baru yang bermakna.
e. Mendapatkan dukungan keluarga dalam mengatasi kehilangan.

Tindakan keperawatan ;
1.1. lakukan pendekatan dengan prinsip hubungan perawat – klien yang terapiutik
• Empati dan perhatian
• Jujur dan tepati janji
• Terima klien apa adanya
1.2. Beri dorongan klien mengungkapkan perasaan berdukanya
1.3. Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan klien, jangan menghukum / menghakimi.

2.1. Tingkatkan kesadaran klien terhadap kenyataan kehilangan.
2.2. Diskusikan dengan klien respon marah, sedih, perasaan bersalah merupakan hal yang wajar bila seseorang mengalami kehilangan.
2.3. beri dukungan secara non verbal seperti; memegang tangan , menepuk bahu.
2.4. Amati perilaku verbal dan non verbal selama klien bicara.

3.1. sediakan waktu untuk kontak dengan klien secara teratur
3.2. ajarkan pada klien tentang tahap-tahap berduka yang normal dan perilaku yang berhubungan dengan setiap tahapan.
3.3. dorong klien untuk berbagi rasa dengan sumber-sumber yang tersedia untuk saling berbagi.

Bantu klien dalam berinteraksi dengan orang lain di lingkungannya.
Bantu mengidentifikasi aktifitas yang disukai dan dorong klien untuk melaksanakannya
Libatkan klien dalam aktivitas motorik
Beri umpan balik positip atas keterlibatan klien dalam aktivitas.

5.1. Diskusikan dengan keluarga tentang proses berduka yang dialami klien dan ajarkan pada keluarga tahapan berduka serta cara untuk mengatasinya.
5.2. Anjurkan keluarga untuk memberikan perhatian kepada klien, mendengarkan ungkapan klien berkaitan dengan pengalaman kehilangan.

EVALUASI
Respon klien dinilai berdasarkan pertanyaan dibawah ini :
1. Apakah klien sudah dapat mengungkapkan perasaannya secara spontan ?
2. Apakah klien dapat menjelaskan makna kehilangan terhadap hidupnya ?
3. Apakah klien mempunyai system pendukung untuk mengungkapkan perasaannya ?
4. Apakah klien menunjukan tanda-tanda penerimaan terhadap kenyataan kehilangan ?
5. Apakah klien sudah dapat membina hubungan baru yang bermakna dengan orang lain ?
6. Apakah klien sudah mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah yang dihadapi akibat kehilangan ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda akan selalu kami respon